Movie Review “Timeline”
21.48.00
Cinta sejati
itu seperti apa? Apakah cinta yang dibawa sampai mati? Cinta yang tetap ada
ketika pasangan kita dalam masa terburuknya? Semuanya bisa saja menjadi
jawabannya. Terus apa hubungannya dengan review
kali ini? Ya, kali ini film yang akan di-review
adalah film yang berkisah tentang apa itu cinta sejati—cinta sejati dalam dunia
gay. Timeline adalah film Thailand bertema gay
yang dirilis pada tahun 2013.
Film ini
terdiri dari tiga cerita, yang entah bagaimana saya masih belum juga menemukan
keterkaitan antara ketiga cerita tersebut.
Cerita pertama
tentang dua sahabat Ohm dan sahabatnya yang tidak saya dapatkan namanya ketika
menonton film ini. Temannya Ohm datang berkunjung ke rumah Ohm untuk
mengerjakan tugas sekolah. Dan setelah lelah mengerjakan tugas temannya Ohm pun
memberitahunya bahwa dia ingin latihan mencium orang, yaitu dengan mencium Ohm.
Sebelumnya mereka telah berbicara soal wanita dan mencurigai bahwa diantara
mereka ada yang gay. Setelah berciuman
maka terjadilah hal yang diluar dugaan, sejak saat itu mereka pun jadian.
Temannya Ohm mengajak Ohm
untuk berlibur di sebuah kawasan yang dekat dengan sungai dan mereka pun
menginap di sana dalam satu kamar. Segmen dari cerita pertama ini teenager banget.
Dan manis keren deh pokonya :D.
Cerita kedua
ini jauh sekali dari cerita pertama. Bas dan Top adalah pasangan gay idol yang mengunggah video mesra
mereka. Mereka pun tampil dalam acara televisi. Banyak fans yang memberi mereka
hadiah. Dalam salah satu hadiah itu Bas, menemukan teror. Teror itu berlanjut
dari hadiah, telpon, sampai komputer. Seorang tetangga memberiathukan bahwa ada
orang lain di rumah mereka, tapi keduanya tidak begitu peduli. Cerita dalam
bagian kedua ini creepy, genre-nya lebih ke thriller.
Dendam yang harus terbalaskan. Bas pun meninggal karena
diracuni setelah minum jus jeruk, dan saat Top membawanya ke rumah
sakit,
gerbang rumahnya digembok dan tidak bisa dibuka. Bas pun meninggal dalam
pelukan Top karena kehabisan darah. Saat itulah muncul Karn, orang yang
pernah berpacaran dengan top (mungkin), tapi mempunyai wajah yang buruk
dan Top pun meninggalkan Karn. Ending-nya tidak begitu jelas tapi bisa
disimpulkan bahwa Top pun mati karena menolak untuk mengatakan dia mencintai
Karn.
Dari yang
romantis dibawa ke thriller, jujur
saat menonton film ini saya bingung karena cerita pertama begitu menggantung
kemudian dilanjut cerita kedua yang tidak berhubungan sama sekali. Banyak hal
yang bisa diambil dari kedua cerita tersebut.
Cerita ketiga
tentang Boy seorang mahasiswa yang berlibur di sebuah penginapan dekat sungai.
Boy memiliki masalah dengan cewekknya. Di penginapan dia bertemu laki-laki
seumuran dengannya dan dia mulai memiliki rasa dengannya. Sayangnya cinta itu
tak terbalas. Karena dia bukanlah Mr.
Right-nya. Si
pemilik penginapan dengan telaten merawat laki-laki yang disebut dengan daddy.
Pada awalnya saya kira lelaki itu adalah ayahnya. Tapi ternyata tidak. Pemilik
penginapan itu Ohm, dan lelaki yang dirawatnya adalah temannya dulu. Sebuah
kisah cinta yang tulus. Cinta sejati. Ending-nya
unpredictable. Kembali pada masa Ohm
dan temannya masih remaja di part terakhir ini lah saya hampir mewek ;D.
Film ini
manis, penuh romansa dan menguras emosi, recommended banget deh pokoknya :D....
0 komentar