[REVIEW] NIGHT FLIGHT

22.00.00

 
Mendengar kata film Korea, yang muncul dalam pikiran kita pasti "indah", mulai dari film komedi, sampai yang bertema kolosal history. kali ini ada yang beda film ini mengangkat kisah seorang Gay dan ada unsur bullying-nya juga di film ini, dan film ini tergambarkan dengan apik tanpa ada sentuhan berlebihan. Polesan apa adanya menjadikan film ini nikmat untuk dicermati tanpa ada sangkalan di sepanjang film. Dan saya nyaman mengikuti perjalanan kisah Yong-ju shin (Kwak Si-yang). Karakter utama dalam film Night Flight, besutan sutradara Leesong Hee-il.

Sinopsis

Yong-ju adalah siswa SMU yang lumayan berprestasi. Kebetulan dia adalah gay yang masih discreet. Sudah menjadi tradisi, bahwa menjadi gay, yang notabene spontanitas dilabeli banci (dicap feminin walau gak semua gay itu feminim xD) pasti akan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Istilah itu kita familiar menyebutnya bullying. Berhubung Yong-ju menyimpan rahasia itu rapat-rapat sehingga dia aman dari perlakuan itu. Namun tidak bagi sekawan teman dia, gi-Taek ( jun-ha Choi) yang menjadi bulan-bulanan geng berandal sekolah mereka yang dipimpin oleh Gi-Woong (Jae-joon Lee). Bertiga sebenernya telah diikat oleh masa lalu. Namun seiring waktu, pribadi-pribadi itu kini tumbuh menjadi sosok yang berbeda satu sama lain sesuai dengan jati diri yang dicarinya.

Yong-ju dibesarkan oleh ibunya seorang diri. Kedekatan ibu dan anak itu sangat begitu kompak, termasuk pada saat sang ibu hendak mencari pasangan baru untuk menemani hidupnya, yong-ju pun menanggapinya dengan santai. Sama-sama memiliki urusan tapi tidak larut untuk mencampuri urusan satu sama lain. Namun bagi yong-ju, ke-gay-annya bukanlah barang bagus yang bisa dijadikan bahan untuk sebuah obrolan ibu dan anak.

Terlebih, ketika yong-ju didekatkan oleh keadaan terhadap sosok gi-woong. Teman sekelasnya yang saat SMP dulu adalah juga teman satu sekolah. Rasa itu masih tetap sama. Yong-ju semakin mengagumi apapun yang nampak dari sosok Gi-woong. Keangkuhan gi-woong, dinginnya gi-woong hingga semenyebalkannya gi-woong, yong-ju bisa menerimanya dengan suka cita. Hingga dia merasa, bahwa apa yang dia sebut cinta sesadar-sadarnya adalah sekedar bertepuk sebelah tangan. Yong-ju beranggapan bahwa gi-woong kenyataannya bukanlah seperti apa yang dia harapkan. Pupus? Tentu tidak bagi yong-ju. Toh cinta tak harus memiliki, walau sebenernya sakitnya tuh disini (nunjuk dada sebelah kiri).Hingga konflik muncul saat gi-woong yang sedang dikeroyok segerombolan orang dan bermaksud melarikan diri dari kejaran mereka, secara kebetulan langsung merampas sepeda milik yong-ju yang sedang tidak sengaja lewat di lokasi tersebut.




Karena rasa suka, yong-ju semakin larut dalam hubungan yang tidak terjelaskan oleh kata-kata. Di satu sisi, yong-ju senang akhirnya dia punya alasan untuk mendekati Gi-woong, namun di sisi lain dekat dengan Gi-woong berarti dekat dengan masalah. Namun yong-ju memilih opsi pertama. Peduli setan, yang penting bisa dekat Gi-woong, bahagia rasanya. Ada perasaan suka, senang, bahagia dan juga kesal. Semua rasa itu melebur dalam satu ikatan cinta. Yang pada akhirnya gi-woong curiga dan mempertanyakan itu semua kepada yong-ju.

Dan, yong-ju hanya menjawabnya dengan satu ciuman saja. sebuah kejujuran yang patut diacungi jempol. Meskipun dia sadar bahwa bayaran dari jawaban itu adalah pukulan bertubi-tubi. Namun respon yang diberikan gi-woong tidak berarti apa-apa baginya, yong-ju hanya berpesan “jangan bilang siapa-siapa….” (sumpah si Yong-Ju di sini kasian banget sampe ngga tega ngeliatnya) dan Gi-woong tak bisa menerima perlakuan Yong-Ju. Bagaimanapun juga, ada rasa kesal yang tidak bisa diterimanya. Karena dalam diri Gi-woong masih ada naluri bahwa lelaki tidak lah pantas untuk dicintai oleh lelaki. Atau Gi-woong punyan alasan lain kenapa dia menolak sikap “manis” Yong-ju itu.


Semenjak kejadian itu, kedekatan mereka semakin “intim”. Dan seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, bahwa dengan keinginan mereka berdua, tak ayal masalah pun datang. Banyak pertanyaan yang muncul. Apakah gi-woong pada akhirnya akan menerima cinta yong-ju. Bagaimana dengan teman-teman mereka? Apakah berakhir bahagia? Ataukah suram dan penuh derita? xD sebagiannya nonton sendiri yeth... xD penasaran-penasaran dah lu.. :p


Comment :

film ini durasinya 2 jam-an lewat dan saya mengikuti kisah si Yong-Ju ini, ngga ada rasa ngantuk atau bosan, btw kalau di perhatikan si Yong Ju manis loh xD. film ini paket komplit ada unsur keluarganya juga, huaa... pokonya suka banget sama film ini, mulai dari aktingnya sampe sama pemeran-pemerannya the best lah pokonya.


Sekian dulu yeth Review tentang film ini, dan maaf juga kalau ada salah dalam me-review. sini kecup dulu :* bye....

You Might Also Like

0 komentar